“RUU Ormas =
Kepentingan Modal & Militerisme”. Begitulah bunyi tulisan dari salah satu
poster yang dipegang oleh seorang perempuan dalam aksi Puluhan organisasi yang
tergabung dalam Koalisi Masyarakat Tolak RUU Ormas Yogyakarta. Aliansi ini
melakukan aksi pada hari selasa, 09 april 2013. Sesuai dengan namanya, aksi
yang dilakukan untuk menolak RUU yang dinilai akan membungkam ruang demokrasi
bagi rakyat indonesia dalam membtasi kebebasan berorganisasi, berpendapat,
berserikat, dan berideologi. Selain itu, terdapat banyak pasal-pasal multi
tafsir yang bisa melahirkan
praktek-praktek ketidakadilan, diskriminasi dan tentunya berdampak pada
berjalannya kehidupan demokrasi di Indonesia.
Aksi yang diikuti oleh ratusan massa ini, memulai aksinya dari Abu Bakar Ali dan berakhir di Titik Nol Km. Massa sempat memasuki gedung DPRD Propinsi DIY untuk menuntut DPRD terlibat dalam menolak RUU Ormas. Tapi hanya di temui oleh satu anggota dewan yang ternyata tidak tegas menyatakan posisinya, massa pun melanjutkan perjalan namun sebelumnya meneriaki “DPRD Anti Rakyat”. Sepanjang perjalanan, massa terus meneriakkan yel-yel “Tolak RUU Ormas sekarang juga!” dan “RUU Ormas, anti demokrasi, neo orde baru!” sebagai penegasan bahwa rakyat Indonesia menolak jika Negara ini kembali seperti saat Soeharto berkuasa. Senjata yang bicara.
Salah satu poin
dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Koordinator umum, Rendi, diakhir
aksi ini adalah RUU ormas membuka peluang kembalinya sejarah represi terhadap
gerakan rakyat di Indonesia. Koalisi ini juga menyerukan kepada seluruh
masyarakat Yogyakarta untuk menolak RUU tersebut, dan akan terus melanjutkan konsolidasi hingga
dipastikan RUU Ormas dibatalkan.
TOLAK RUU ORMAS!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar