Rabu, 03 Oktober 2012

Catatan SULAMI Mantan SEKJENNAS GERWANI



Beberapa Pendapat Berdasarkan Pengalaman Gerakan Wanita Revolusioner:

I. Berdirinya sebuah organisasi wanita revolusioner sangat diperlukan oleh gerakan revolusioner pada masa setelah perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan (1950), karena organisasi merupakan wadah dalam gerakan memperjuangkan cita-cita. Oleh karena itu wanita-wanita revolusioner yang kebanyakan pernah bergerak dibawah tanah selama pendudukan Belanda dan ikut serta dalam perjuangan bersenjata, berusaha untuk membangun suatu organisasi wanita revolusioner sebagai wadah untuk dapat menampung gerakan dan melancarkan perjuangan revolusioner dalam gerakan nasional untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan sejati bagi Tanah Air dan Bangsa.

Untuk jutaan Buruh Pemberani yang akan Mogok besok, Rabu 3 Oktober 2012.


Sehari Saja Kawan – Puisi Wiji Thukul
Satu kawan bawa tiga kawan
Masing-masing nggandeng lima kawan
Sudah berapa kita punya kawan

Satu kawan bawa tiga kawan
Masing-masing bawa lima kawan
Kalau kita satu pabrik bayangkan kawan

Kalau kita satu hati kawan
Satu tuntutan bersatu suara
Satu pabrik satu kekuatan
Kita tak mimpi kawan!

Sabtu, 18 Agustus 2012


KOMITE RAKYAT BERSATU (KRB)
SP SCE KASBI, PEREMPUAN MAHARDHIKA, JARINGAN BURUH JOGJA, SMI,
KPO-PRP, PPBI, PPI 

BERIKAN THR KEPADA BURUH, PENGUSAHA NAKAL DAN PEMERINTAH HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESEJAHTERAAN BURUH!!!

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah hak bagi semua pekerja/buruh tak terbatas status kerja. Artinya, pekerja kontrak, outsourcing, harian lepas semua berhak mendapatkan THR. THR diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia nomor PER-04/MEN/1994 Tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan  Bagi Pekerja Di Perusahaan dan dipertegas dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: SE.05/MEN/VII/2012 Tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Himbauan Mudik Lebaran bersama.

Namun setiap tahun,  selalu saja ada perusahaan yang melakukan pelanggaran. Anehnya, pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengusaha selalu saja berulang. Misalnya 1. tidak dibayarkan dengan cara Pekerja diminta membuat surat lamaran baru sehingga merubah masa kerja, pekerja diliburkan sebelum hari H pembayaran THR, Pekerja di PHK menjelang hari H; 2. THR dipotong sebesar 5% - 50% dari gaji pokok; 3. Mengkonversikan THR dalam bentuk barang lain (selain uang tunai) dengan nilai barang yang jauh lebih kecil dari gaji pokok.
Di Yogyakarta, UMP yang sangat rendah Rp 892.000,-

Selasa, 15 Mei 2012

Kepada para Pekerja Perempuan (Vladimir Lenin; 1920)


Diterbitkan menurut teks dalam Pravda No. 40, 22 Februari 1920.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh (Anonim), November 1998

Kamerad-kamerad, pemilihan terhadap Soviet Moskow menunjukkan bahwa Partai Komunis berhasil mendapat tempat di kalangan kelas pekerja.
Pekerja-pekerja perempuan harus mengambil bagian yang lebih besar dalam pemilihan. Pemerintah Soviet adalah pemerintahan pertama dan satu-satunya di dunia yang telah sepenuhnya meniadakan hukum-hukum borjuis yang kuno dan keji, yang menempatkan perempuan dalam posisi inferior terhadap laki-laki, yang memberikan kaum laki-laki hak-hak istimewa, sebagai contohnya adalah dalam hal hukum-hukum perkawinan dan anak-anak.

Senin, 14 Mei 2012

Rangkaian Aksi BBM 2012 di Yogyakarta

Radar Jogja- POS penjagaan polisi lalu lintas di Simpang Tiga Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga di Jalan Laksda Aditjucipto Km 4 dibakar orang tidak dikenal Jumat (30/3) dini hari. Pos polisi hangus. 

Komari, 35, salah seorang petugas kebersihan Balai Litbang Kementerian Pekerjaan Umum yang terletak tak jauh dari pos polisi itu, menceritakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.30. Dia menyatakan melihat sekitar 20 orang melempari pos polisi itu menggunakan batu.

Sebelum kejadian, dia melihat sekelompok orang berkerumun di pertigaan UIN. Mereka sempat membuat tiga titik api. ”Titik api tersebut sepertinya berasal dari ban bekas yang dibakar. Saya hanya melihat dari jauh. Mereka melempar sambil berteriak-teriak,” katanya.

Tidak selang lama dengan kejadian itu, sejumlah anggota Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) melakukan aksi solidaritas atas penembakan mahasiswa saat melakukan demontrasi penolakan BBM di Bima. ”Aksi kami lakukan di pertigaan UIN,” ungkap juru bicara ARM Fatum Ade.

Dalam aksi itu, puluhan orang melakukan orasi serta membakar ban dan spanduk.

Minggu, 13 Mei 2012

May Day 2012 di Yogyakarta

YOGYA (KRjogja.com) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komite Rakyat Bersatu (KRB) melakukan jajak pendapat dan mimbar terbuka untuk mengetahui respon masyarakat DIY terhadap kenaikan harga BBM. Hasil jajak pendapat tersebut menunjukkan jika mayoritas responden menolak kenaikan harga BBM.

Aktivis KRB dari elemen Perempuan Mahardika, Fatum Ade mengungkapkan, dalam jajak pendapat yang digelar sejak 11-26 April tersebut setidaknya telah disebarkan sekitar 6.000 lembar angket kepada masyarakat di sekitar jalan Malioboro, Bantul, Sleman, serta sejumlah pabrik di DIY. Sementara angket yang kembali adalah sejumlah 4.000 lembar.

"Hasil sebaran angket menunjukkan 96 persen responden (3.832 orang) menolak kenaikan BBM serta mendukung berbagai aksi yang menolak kenaikan BBM.

Berita International Womens Day 2012 di Yogyakarta

Momentum hari perempuan internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret dianggap bertolak belakang dengan nasib perempuan yang masih memprihatinkan. Indonesia bahkan dituding menjadi salah satu negara yang gagal melindungi dan mensejahterakan kaum perempuan.

Fenomena inilah yang menggugah puluhan perempuan yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Indonesia (Gepari) untuk melakukan aksi menuntut kesetaraan dan kesejahteraan kaum perempuan. Aksi dimulai dari kawasan parkir abu bakar ali menuju kawasan titik nol Yogyakarta, Kamis (8/3).

Koordinator aksi, Fatum Ade menuturkan, di berbagai negara termasuk Indonesia, hari perempuan internasional diperingati setiap tahun. Akan tetapi, perempuan masih saja tertindas dan mengalami ketidakadilan di berbagai sektor. Bahkan kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang menimpa perempuan semakin hari semakin meningkat.

"Perempuan menjadi objek yang paling rentan menerima tindak kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan kebijakan