Buruh pabrik garmen |
(bagian I)
Mamaku sayang…
Sudah jangan bawel
dan marah-marah
Seharian aku telah dimarahi mandor dan supervisor
Katanya kerjaanku lambat, nanti perusahaan rugi besar
Upahku yang kecil itu bisa dipotong lagi
Suamiku tercinta….
Sudah jangan suruh
aku bersihkan dapur dan piring sisa makan malam mu
Tidak kah kau lihat aku sudah sangat capek, sayang?
Tadi aku harus disanksi lembur karena 8 jam tak sesuai
target produksi
Aku terlalu capek dan ngantuk tadi siang
Karena semalam bercinta denganmu hingga fajar menjemput
Sayang, pabrik membuatku tak birahi malam ini
Anakku tercinta, tidur yang nyenyak, jangan menangis
Susumu masih tinggal sedikit
Nanti mama akan ngutang
pada Pak Kenthir
Walau payudara mama diremas dulu sama si biadap itu,
Yang penting kamu sehat, nak
Yang penting kamu sehat, nak
Maaf nak, ASI mama sudah kering, jangan tanya gizinya
Sebab item KHL upah tak ada buat ibu menyusui, nak
Kawanku nyamuk, sudahlah, jangan hisap darahku malam ini
Setiap hari aku sudah di hisap oleh mesin dan si mata sipit pengusaha
itu
Hisaplah darah mereka, pasti segar dan enak
Sebab ia makan manusia tiap detik
Sementara aku hanya segaris tempe, sesendok nasi dan air
putih secukupnya
Awal bulan atau akhir bulan sama saja
Karena rentenir terus
datang meminta jatah!
Cita-citaku malang…
Ahh, cita-cita apa?
Apa bisa buruh punya cita-cita?
Sejahtera cita-citaku, dapatkah terwujud?
Ahh, sial!! Tutup mata, tidur, buang jauh-jauh mimpi!
Besok bisa di PHK jika telat dan ngantuk lagi
Tak ada yang bisa menyelamatkan buruh seperti aku dan
kawan-kawanku di pabrik
Serikat buruh? ada, banyak
Tapi berjuang? Ah, masa berjuang koq beda bendera jadi
masalah?
Rebut basis? Oh biar pimpinannya bisa jualan anggota
Astaga! Tidur buruh kontrak! Jangan banyak mikir!
Jika tak mau esok nanti SP3 menyambutmu datang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar