Senin, 27 November 2017

PERINGATAN TERAKHIR !

Entah kenapa mereka lebih menggiurkan dibanding kau. 

Kami sering berkelahi, saling memusuhi
Bahkan kadang jika aku tak setuju dengan pikirannya,
dia bisa kulempar begitu saja. 

Lalu suatu saat kutemui ia,
kami mulai dibuai hasrat, 
telanjang, bercumbu, messra, tegan, berkeringat. 
Persetubuhan kami tak benar-benar menyatu.
Pikiranku masih merdeka dan tak sanggup ia taklukkan
Begitu pun dia, isi kepalanya hanya menjadi miliknya. 

Setelah itu kami saling mencampakkan. 
Tapi saling merindu. 
Tentu aku punya ratusan kekasih yang masih terpajang indah di dinding hati.
Mereka akan ikut mengepul bersama asap rokok yang kuhembuskan percuma dari lidahku.
Atau sedikit kutelan, memberi mereka kesempatan meracuni otakku. 

Kami terus berperang,
tapi di waktu yang sama, kami saling mencintai.
Kami selalu bersama dalam ketidakbersamaan.

Yang paling kugilai dari mereka (tentu kau tak ada apa-apanya),
tak ada kidung agung basa basi untuk menggodaku. 
Juga bukan militer yang senang mencari pelampiasan libido
bahkan pada binatang sekalipun. 

Mungkin benar kata Claudel, 
kejahatan itu sendiri mempunyai kebaikan yang tidak boleh dibiarkan lenyap.
Tapi aku bukanlah pelayan Tuhan yang akan diam, sabar, 
lalu mengadu di bilik pengampunan dosa atas bejatnya maskulinitasmu. 
Aku rela diusir kedua kali dari surga 
jika Tuhan pun masih membela otak patriarkimu. 

Jika Lechy bertitah dunia telah dipenuhi para perempuan penjahat
membuat laki-laki yang terjerat cintanya masuk dalam neraka,
maka dengan senang hati aku sangat bergairah 
menjadi perempuan jahat!
Menghantui para penjahat kelamin
manusia hina nan keji sepertimu hingga ke neraka. 

Ini peringatan terakhir!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar